Judul :
Jilbab (Love) Story
Penulis : Redy Ugeng Kuswanto
Penerbit : Orange (Imprint Citra Media
Pustaka)
Tebal :
184 hlm
ISBN :
978-602-8508-01-8
Ketika hati merindukan impiannya
Blurb:
Sebuah ajang pencarian bakat telah
membawa Melody ke dunia yang baru, dunia yang selama ini hanya ada dalam
impiannya. Para juri menobatkannya sebagai diva remaja pendatang baru. Namanya dielu-elukan
dan menjadi idola seantero Nusantara. Masa depan yang sangat cerah terbentang
luas di hadapannya. Inilah jalan hidup yang sudah lama dia dambakan.
Hanya saja, Melody dihadapkan pada
dua pilihan yang sangat sulit. Seorang produser menawarinya untuk rekaman
sekaligus tampil exclusive di salah satu
stasiun televisi ternama. Tetapi syaratnya begitu berat: dia harus melepas
jilbabnya!
Jelas hati kecilnya tidak akan mau
memenuhi syarat itu. tapi di sisi lain, Melody tak rela kehilangan peluang emas
itu. lalu, bagaimana kisahnya mempertahankan idealisme sekaligus bisa meraih
impiannya menjadi diva Indonesia?
Sejak pandangan pertama, saat si
tukang pos mengantarkannya sore itu, aku langsung jatuh hati pada cover-nya yang bernuansa lembut.
Ternyata cover benar-benar mewakili
keseluruhan isi novel ini yang diceritakan secara lembut.
Novel ini sangat cocok dengan kadar
otakku yang kadang ngadat jika
berhadapan dengan diksi yang terlalu 'mewah'. Sementara di novel ini, diksinya
manis, dan bikin aku senyum-senyum sendiri di beberapa bagian.
Si penulis membuat Ryan tahu masalah
yang dihadapi Melody dengan cara yang unik, lewat pesan WA yang nyasar. Good job! Aku juga suka bagian yang menggambarkan masa kecil Mel
bersama Mbak Ony, aku membacanya berkali-kali. Aku bisa merasakan kerinduan Mel
di situ.
Bagian yang membuat hati saya
bergetar, ketika Nuri menyampaikan keinginannya untuk berjilbab. Tapi sayang,
di bagian akhir, tidak ada gambaran jika Nuri sudah berjilbab. Mungkin lebih
manis jika bagian itu ada, meskipun cuma satu kalimat (maaf jika aku keliru).
Novel ini menghadirkan
penggalan-penggalan flash back yang
bikin emosi pembaca makin teraduk. Ciamik.
Karya sebagus apa pun, pasti masih
ada celanya. Pun dengan novel ini. Aku menemukan 4 kata yang salah cetak; pada
hal 129, 134, 155, dan 182. Tapi itu termaklumi, dengan keseluruhan isi cerita
yang membuat kita hanyut pada setiap kalimatnya.
Di antara semua bagian, aku paling
suka epilognya. Penulis berhasil menggambarkan perasaan cinta pada gadis
berjilbab dengan narasi yang cantik, dan tentu saja takaran yang pas untuk
kedua tokoh remaja dalam novel ini.
Karya yang sukses, ketika pembaca
merasakan emosi yang dituangkan si penulis dalam setiap kalimatnya. Dan di
novel ini, sedih, bahagia, dan apa pun itu ... aku merasakannya. Tidak
berlebihan jika kukatakan novel ini cocok untuk mereka yang menginginkan
tulisan yang ringan, tapi sarat akan makna.
Terima kasih untuk karyanya,
Bang ....
Sukses selalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar