Tersemat di helai rambut hitam berkilau
Memahkotai sanggul sang putri
Untaian melati termenung, tergugah
Kali ini ….
Ia tebarkan aroma asing pada hembusan angin yang melintas
Putih kelopaknya membiaskan cahaya sendu
Ke mana larinya senyum si melati?
Kabut pekat bertengger di depan pesonanya
Ia bertarung melawan kekalutan
Berjuang menunaikan tugas demi sang putri
Menawarkan rona semu
Menyamarkan tangis sang putri
Sebab, sang pangeran telah gugur di medan perang
Makassar, 28 Mei 2016
PROFIL PENULIS
Ansar
Siri,
penyuka warna merah ini menghabiskan masa kecil hingga remaja di tanah
kelahiran, Bone, Sulawesi Selatan. Cowok Capricorn ini mengemban mimpi untuk mengharumkan nama daerahnya melalui tulisan.
Kecintaannya
pada dunia menulis berawal dari kebiasaan menulis catatan harian.
Lebih dekat dengan penulis;
Email :
ansarsiri357@gmail.com
Facebook : Ansar Siri
Twitter : @SiriAnsar
*Puisi ini lolos sebagai kontributor dalam event harian bertajuk "Bunga" yang diadakan oleh group Kuis Sang Penyair; Mei 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar