Sabtu, 20 Agustus 2016

Puisi: Di Alam Berbeda



Tema    : Sepi sendiri

Karya   : Ansar Siri



Lutut mengadu pada tanah yang gersang

Tangan menengadah dalam sungai doa

Langit-langit mata mengatup

Pinta puja bermuara pada tangkai harapan



Wangi semerbak kelopak melati

Menguar di atas gundukan tanah yang basah

Menggelitik kerinduan hati

Menyesapi iman nan lara



Pada batu nisan yang berhiaskan nama “ayah”

Kusandarkan bingkai kenangan yang meranggas

Kupeluk sebongkah harapan yang nyaris musnah

Dan kuuntai kembali tapak-tapak yang kian lunglai



Sepi ….

Menelusup ke sanubari

Ketika kami hanya mampu menyapa lewat angin

Saling merangkul dalam mimpi

Namun ….

Cinta sedarah yang memayungi kami

Takkan luntur meski dikemas di alam yang berbeda



Makassar, 23 Mei 2016

PROFIL PENULIS

            Ansar Siri, penyuka warna merah ini menghabiskan masa kecil hingga remaja di tanah kelahiran, Bone, Sulawesi Selatan. Cowok Capricorn ini mengemban mimpi untuk mengharumkan nama daerahnya melalui tulisan. Kecintaannya pada dunia menulis berawal dari kebiasaan menulis catatan harian.
Lebih dekat dengan penulis;
Email               : ansarsiri357@gmail.com
Facebook         : Ansar Siri
Twitter             : @SiriAnsar


*Puisi ini lolos sebagai kontributor dalam lomba menulis puisi bertajuk "Sepi Sendiri" yang diadakan oleh Zliby Publisher; Mei 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar