Kamis, 24 Juni 2021

Review Singkat Film "Luca"



Premisnya bagus banget buat mendidik anak-anak. Menilik rumah produksinya, secara visual gak perlu diragukan lagi. Namun ... apa ya? Semacam ada kekosongan, semacam plotnya kurang matang dan ada yang dipanjang-panjangin untuk menuhin durasi. Untuk saya pribadi, Luca ini belum berhasil mengikat penonton agar tidak ke mana-mana sebelum film berakhir.

Review Singkat Film "Ali dan Ratu Ratu Queens"



Ada banyak cinta di dunia ini, gak harus dari keluarga. Mungkin seperti itulah yang ingin disampaikan film ini. Dapet banget, sih. Namun secara plot, agak jauh dari ekspektasi. Begitu tahu ini tentang seorang anak nyari ibunya, saya pikir bakal mengharu biru, atau minimal berliku-liku. Ternyata ... hambar. Nonton sendiri aja, deh. Takut spoiler. 😁

Keberadaan geng Ratu Ratu Queens-lah yang menyelamatkan film ini. Kedekatan mereka natural banget. Lucunya pecah banget. Btw di film ini saya kepincut sama Aurora. Cantik beud. Sayang, tampilnya dikit.

Review Singkat Film "Space Sweepers"

 


Satu-satunya alasan mau nonton film ini karena saya suka film bertema luar angkasa. Film scifi semacam ini tentu saja akan dibanjiri akrobatik CGI yang biasanya memukau. Namun, entah kenapa untuk film ini saya kurang suka visualnya. Alasan tokoh utamanya untuk tetap bertahan dan terus berjuang juga jadi alasan saya bertahan nonton sampai akhir. Itu sesuatu yang lumayan menggugah. Selebihnya B aja. Malah, saya sempat ngantuk di tengah-tengah.

Review Singkat Film "Alive"

 


Menurut saya ini jenis film zombie medium stadium. Tegangnya B aja. Memang ada beberapa scene yang lumayan sadis, tapi itu belum cukup membuat film ini "wah" secara keseluruhan.

Review Singkat Film "Layla Majnun"

 


Dramatis banget. Namun, cukup logis, kok. Mungkin bakal lebih "wow" kalau Samir diperankan aktor asli Azerbaijan. Namun, Reza juga tidak buruk. Dialog-dialognya dalem, rada puitis, pokoknya ngena banget.
Cinta antara Layla dan Samir tumbuh secara alami. Tahapannya disampaikan secara meyakinkan.
Beberapa scene berhasil mengeksplor keindahan Azerbaijan. Memanjakan mata banget. Katanya, film ini adalah proyek untuk mempererat hubungan Indonesia dan Azerbaijan. Menurut saya poin itu lumayan berhasil. Wajah kedua negara ditampilkan dengan porsi yang seimbang.

Review Singkat Film "Peninsula"

 


Gokil! Geregetan. Pengin ikut nampol, pengin ikut lari. Ngos-ngosan sendiri jadinya, padahal gak ngapa-ngapain. Ending-nya dikemas sangat apik. Meskipun secara keseluruhan belum bisa mengungguli "Train to Busan", rasanya film ini gak cukup kalau cuma ditonton sekali.

Review Singkat Film "Raya and the Last Dragon"

 


Dari awal sampai ending dibikin speechless. Sekeren itu. Tadinya kupikir naganya bakal menyeramkan, ternyata dibikin unyu-unyu. Gemes banget. Pencinta film animasi wajib banget nonton ini.

Review Singkat Film "Hujan di Balik Jendela"



Konfliknya gimana ya? Kek pondasinya kurang kokoh, jadi gak semua penonton bisa menerima. Saya salah satunya. Gak ngerti aja jalan pikiran mereka. Belum lagi, traumanya puluhan tahun, tapi bisa sembuh dalam hitungan menit dengan cara yang menurut saya agak konyol. Udah gitu gak diperlihatkan tahapan yang logis.

Review Singkat Film "Mariposa"



Ini agak lebay, sih, tapi justru daya tariknya. Bukankah sebagian besar orang nonton film untuk cari hiburan?

Dari awal sampai ending manis banget. Visualnya itu loh. Propertinya kek dipertimbangkan banget. Kesannya kek berkunjung ke taman yang semuanya serba tertata rapi dan terkonsep. Saya suka. Terhibur banget.

Review Singkat Film "Geez & Ann"



Selain unsur persahabatan yang kuat banget, entah apa lagi yang menarik dari film ini. Jujur saja, saya kurang menikmati. Entahlah, aku gak suka karakter Ann. Di sisi lain, Geez dan mamanya terposisikan amat sangat realistis.

Sabtu, 12 Juni 2021

Review Novel "Trauma"

 


Judul       : Trauma

Penulis   : Boy Candra

Penerbit : Mediakita

Editor     : Fenisa Zahra

Layout    : Widuri Dwi Astuti

Cover      : Sekar Bestari

Cetakan  : Pertama, 2020

Tebal       : 144 hlm

ISBN         : 978-979-794-615-9

Blurb:


Semua seolah baik-baik saja. Tawa yang lepas. Lampu panggung yang meriah. Kehidupan yang mungkin diinginkan banyak orang.


Aku memiliki beberapa hal yang orang lain tidak miliki. Semua tampak sempurna. Seolah tidak ada celah untuk luka.


Namun, jauh di dalam diriku, kesepian selalu datang menghampiri. Kesedihan yang sering kusembunyikan.


Aku bahkan tidak berani membuka hati lebih luas lagi. Orang-orang yang pernah datang di masa lalu membekaskan rasa takut yang membeku.


Aku takut tidak menemukan orang yang tepat. Takut terulang lagi luka yang sama. Takut jatuh lagi pada rasa sayang yang akhirnya sia-sia.


***


Review singkat:

Novel rasa kumcer. Itu yang aku rasain saat membaca buku ini. Secara keseluruhan ceritanya seputar perjalanan asmara Kimara yang jauh dari kata mulus. Yang mana setiap bagiannya akan terfokus pada satu lelaki yang dekat dengan Kimara. Mulai dari cinta putih abu-abu hingga yang nyaris menikah tersaji dengan lengkap. Tentu saja dengan konflik yang berbeda-beda, yang membikin kita betah dan membuat novel ini seolah mengusung warnanya sendiri dibanding karya-karya Boy Candra lainnya.

Buku ini tidak akan membuat kita tercengang atau tiba-tiba membekap mulut. Caranya memikat tidak demikian. Ia hadir dengan lika-liku cinta yang sangat relate dengan kehidupan banyak orang. Itulah magnetnya. Selain itu bahasanya ringan banget tapi tetap ada ciri khas Boy Candra-nya.

Kerennya, dari bab ke bab penulis tidak hanya berusaha menampilkan konflik yang berbeda, tapi juga menggambarkan sosok Kimara yang bertumbuh dari waktu ke waktu. Dan itu berhasil banget. Cara Kimara menghadapi patah hatinya dari lelaki pertama hingga terakhir, secara emosional terasa banget pergerakan dewasanya.

Aku paling suka epilognya. Di situ ada sedikit kejutan yang akan membuat pembaca bergumam, "Wah, yang namanya jodoh."

Novel ini mungkin tidak punya kekurangan secara spesifik, hanya saja untuk aku pribadi belum bisa membekas lama-lama di kepala. Kisah Kimara mungkin langsung hilang begitu aku memulai bacaan baru.

Overall, novel ini cocok banget untuk kamu yang masih meraba-raba seperti apa sebenarnya bentuk cinta yang kamu butuhkan.