Senin, 05 April 2021

Review Novel "BESALI"

 



Untuk segenap yang datang, yang singgah, dan yang pergi, ada yang bertahan menjadi peneduh musimmu


Judul        : Besali


Penulis    : Shabrina Ws

Penerbit : Laksana

Editor      : Avifah Ve

Layout     : Vitrya

Cover       : Amalina Asrari

Cetakan   : Pertama, 2019

Tebal        : 292 hlm

ISBN          : 978-602-407-560-6

Blurb:


Sering kenangan datang tak bilang-bilang.
Misalnya saat duduk di meja makan, kau tak digugah rasa lapar, tapi justru dibanjiri ingatan.


"Lohita, Ayah tahu kamu mencintai buku-buku seperti Ayah mencintai besi-besi."
Begitulah kalimat pembuka surat itu. Lohita Sasi tidak pernah menyangka kalau kepergian ayahnya meninggalkan wasiat yang sulit dilaksanakan. Sebagai seorang pandai besi di Pacitan, ayahnya meminta untuk menjaga Besali tetap hidup. Tetapi, Lohita seorang perempuan. Apa yang bisa dia lakukan dengan besi-besi tua di bengkel ayahnya? Memang, ayahnya menyebut satu nama; Sapta. Namun, sudah lama Lohita menjaga jarak dengan pemuda itu.


***


Review singkat:

Sederhana yang indah. Itu yang saya rasakan setelah membaca novel ini. Judulnya juga lumayan memancing minat baca. Maksudnya, satu kata itu cukup misterius dan bikin menerka-nerka, ada kisah apa di baliknya?

Dibuka dengan sesuatu yang bikin nyesek tapi cukup kokoh sebagai pijakan awal untuk sebuah cerita yang sangat-sangat sarat pesan moral. Saya suka keterlibatan surat di awal, karena setelahnya penulis tidak melupakannya begitu saja. Surat itu terus muncul di banyak bagian, bahkan sampai ending. Hal sesederhana itu penulis jaga sebaik mungkin, disampaikan berkali-kali tanpa kesan pengulangan yang tidak berarti. Dari satu objek sederhana ini saya bisa merasakan, cerita ini dipersiapkan sangat matang.

Salah satu yang bikin aku jatuh cinta dengan tulisan Shabrina Ws, tokoh-tokohnya terasa dekat dan benar-benar hidup. Penggambaran settingnya juga detail tanpa berlebihan. Jadinya, kita semacam nggak sebatas jadi penonton atau pendengar, tapi diajak terlibat. Bahasanya juga sopan dan tertata rapi. Dari lembar ke lembar rasanya kayak menyusuri tempat-tempat favorit, ingin berlama-lama.

Konflik berkembang sangat baik. Pesan di sela-sela pergolakan batin Lohita benar-benar nyampe ke saya selaku penikmat. Kejutan-kejutan kecilnya bikin makin betah. Romansanya juga bikin senyum-senyum sendiri di beberapa bagian.

Overall, novel ini cocok banget untuk kamu yang butuh pemetaan ulang bagaimana menjadi tegar yang sesungguhnya. Proses Lohita bangkit dari kehilangan-kehilangan hingga belajar untuk ikhlas dan menerima benar-benar memberikan banyak pelajaran. Khususnya buat perempuan, sih. Namun, bukan berarti laki-laki tidak akan hanyut di kisah ini.