Rabu, 11 Oktober 2017

Review Cernak: 101 Dongeng Sebelum Tidur



Judul            : 101 Dongeng Sebelum Tidur

Penulis        : Redy Kuswanto

Penerbit      : Laksana Kidz

Tebal            : 172 hlm

ISBN             : 978-602-407-132-5

Blurb:
Anak-anak suka sekali dengan cerita dongeng. Buku ini berisi 101 dongeng dari seluruh provinsi di Indonesia ditambah beberapa dongeng dari mancanegara. Setiap cerita ditulis secara menarik dan singkat, namun anak-anak dipastikan akan cepat memahami nilai positif yang terkandung di dalamnya.

Ada kisah Putri Tangguk dari Jambi, Danau Lipan dari Kalimantan Timur, Calonarang dari Jawa Timur, Neera dari Papua Barat, Bola Kristal dari Jerman, Kotak Pandora dari Yunani, dan masih banyak kisah lainnya yang pasti sangat menarik untuk dibaca. Dengan dilengkapi ilustrasi penuh warna, buku ini sangat tepat dijadikan bahan bacaan menjelang anak-anak tidur.

_*_

Isi Buku:
Di perjumpaan pertama, saya disambut dongeng-dongeng dari provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau dan Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung. Ceritanya sangat beragam, dikisahkan sesederhana mungkin namun mengandung pesan moral yang sangat kuat.

"Sudah seharusnya ilmu menjadikan kita lebih bijak. Ilmu yang kita miliki harus digunakan untuk membantu sesama."_(Pesan moral dari cerita Si Pahit Lidah_hal 34)

Saya dikenalkan asal-usul Danau Toba, asal mula Danau Maninjau, asal-usul Kota Dumai, dan asal-usul Lampung. Di samping itu, dikisahkan juga seorang gadis yang celaka karena tidak mematuhi perkataan orangtua. Ada pula seorang anak yang berhasil membuat orangtuanya saling memaafkan. Ada seorang putri yang terpaksa kehilangan kecantikan karena tidak pernah mensyukurinya. Ada juga dua sahabat yang sama-sama celaka karena serakah. Tak ketinggalan kisah anak yang durhaka pada orangtuanya.

Memasuki pertengahan, saya disuguhkan cerita-cerita dari Bangka Belitung, Kep. Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat.

Saya jadi tahu asal mula Sungai Jodoh, asal usul Tanjung Lesung, asal mula huruf Jawa, asal mula nama Surabaya, dan Banyuwangi.

Di samping itu, dikisahkan pula pemuda buruk rupa yang berhasil mempersunting putri raja karena mau berusaha.

“Jangan menilai orang dari penampilan fisik saja. Dengan usaha dan doa, seseorang bisa menjadi sukses.”_(Pesan moral dari cerita Bujang Katak_hal 41)

Ada pun kisah malang penantian seorang gadis terhadap pujaan hati yang tak kunjung datang. Tak ketinggalan pula kisah orang-orang yang celaka karena suka meremehkan orang lain.

Semakin jauh menjelajahi buku ini, saya disuguhkan cerita-cerita dari Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo.

Ceritanya semakin beragam dengan warna-warna khas sesuai daerah asal.

Saya jadi tahu asal-usul Selat Bali dan Kampung Paummisang.

“Mengingkari janji hanya akan merugikan diri sendiri dan orang lain.”_(Pesan moral dari cerita Legenda Ikan Patin_hal 80)

Beberapa cerita di bagian tengah menuju akhir bertemakan ingkar, seolah menegaskan betapa celakanya orang-orang yang sering mengingkari janji. Selain itu, dikisahkan pula seorang raja yang selalu menepati janji. Ada juga kisah pahlawan yang berani membela kebenaran demi kepentingan orang banyak. Serta seorang gadis yang selalu ingin berguna bagi orang lain, bagaimana pun kondisinya.

Bukan cuma itu, masih banyak cerita lainnya, bahkan dari mancanegara. Segera miliki buku ini dan pastikan anak, adik, ponakan Anda membacanya. Inshaa Allah bermanfaat.

_*_

Review:
Seperti halnya bacaan anak-anak pada umumnya, semua unsur buku ini didesain khusus untuk memanjakan mereka. Saya suka banget ilustrasinya yang full colour, bikin mata terus strong dan antusias untuk membalik halaman selanjutnya.

Dituturkan dengan gaya dongeng pada umumnya, disertai bahasa yang sangat ringan, tanpa melemahkan pesan moral di dalamnya. Poin ini kembali dipertegas penulis melalui coretan pesan moral di setiap akhir cerita dalam bingkai layout yang sangat cantik.

Mengkhatamkan buku ini serupa telah menjelajah ke seluruh pelosok nusantara dan beberapa belahan dunia. Ini memang dongeng lama yang dikisahkan ulang, tapi penulis berhasil mengemasnya lebih fresh. Pasti butuh riset besar-besaran untuk menulis buku ini. Saya kagum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar