Senin, 16 Oktober 2017

Review Buku: Aku Mencintaimu



Judul           : Aku Mencintaimu

Penulis       : Irhayati Harun

Penerbit     : Salsabila

Tebal           : 208 hlm

ISBN            : 978-602-1695-15-9

Blurb:
Pernikahan yang langgeng tidak dijamin oleh sebuah janji di atas kertas. Pernikahan abadi membutuhkan cinta, rasa menghargai, rasa percaya, saling memahami, persahabatan, ketulusan, dan kejujuran dalam menjalani hubungan.

Dalam perjalanannya, cinta kadang tergerus, terlupakan oleh rutinitas hidup sehari-hari yang kadang membosankan. Cinta yang dulu terasa hangat menghidupkan hati sepasang suami istri kadang meredup. Inilah saatnya kita berhenti sejenak.

Bacalah buku ini. Ia akan mengingatkan kita kembali akan indahnya cinta yang pernah kita punya. Ini adalah muhasabah cinta bagi pasangan mereka yang sedang dalam pernikahan, atau bahkan yang baru menikah dan ingin menikah. Sehingga cinta tidak akan hanya menjadi kenangan, tetapi menjadi energi yang menghidupkan jalinan hari-hari yang kita miliki bersama suami/istri.

Selamat membaca. Selamat jatuh cinta lagi dan lagi.

_*_

Isi Buku:
Persembahan untuk Pasutri

Tanpamu.... 
Langit hidupku tak lagi membias biru
Sebiru cintaku padamu

Tanpamu.... 
Angin rindu tak lagi hangat menyapa
Relung hatiku yang hampa

Tanpamu.... 
Malamku tak lagi bekerjap bintang-bintang
Menghibur hatiku yang remang

Tanpamu.... 
Laut hatiku tak lagi melahirkan ombak
Yang buihnya menyirami pohon cinta di benak

Tanpamu.... 
Awan di hidupku tak lagi menemani mendung
Menurunkan air kehidupan cinta
Bagi jiwaku yang dahaga

Ya, tanpamu.... 
Akankah hidupku tetap berwarna?

Teruntuk semua pasangan yang bersedia mencintai pasangannya dengan hati
(hal 8)

Pada saat menikah memang dianjurkan melakukan resepsi sebagai wadah untuk menyiarkan kabar bahagia ke semua orang, agar tak lagi menimbulkan fitnah atau hal-hal lain yang tidak diinginkan. Namun tahukah Anda, setiap proses pernikahan, mulai dari lamaran hingga bulan madu, semua mengandung makna yang dipaparkan lengkap dalam buku ini.

Pernikahan itu ibarat pohon yang butuh nutrisi agar bisa tumbuh subur. Seperti unsur hara dan sinar matahari yang cukup. Sedang rasa percaya dan komunikasi yang sehat adalah sebagian kecil nutrisi yang dibutuhkan pernikahan.

Ketika sudah memutuskan untuk menikah, kita dan pasangan harus punya visi dalam mengarungi hidup bersama. Tapi ingat, jangan cuma visi dunia, visi akhirat juga harus dipikirkan bersama.

Dari awal mencintai pasangan kita seharusnya dari hati, bukan akal. Sebab akal akan selalu menuntut kesempurnaan yang jelas-jelas hanya milik Sang Pencipta. Dan yang terpenting, agar biduk pernikahan tidak terombang-ambing, kita harus punya pedoman. Al-Quran adalah pedoman paling utama dalam pernikahan pasangan muslim.

Biarkan sang waktu menjadi saksi kebersamaan kita
Walau hanya sedetik kita lalui hari bersama
Jarum jam akan terus berputar
Memaknai setiap kebersamaan kita

Yakinlah.... 
Langit tak akan berubah warna
Sebagaimana cinta kita
Tetap berwarna merah membara
Sebagaimana hati kita
Tetap menyatu meski terenggut oleh waktu

Percayalah ....
Aku akan tetap di sisimu
Mendengarkan segala isi hatimu
Sembari kita menghabiskan waktu
Dengan canda mesra dan bahagia
Hingga masa berganti usia
(hal 60)

Dalam suatu hubungan penting untuk saling mendengarkan. Ceritakan apa saja yang sedang mengganggu pikiran, dan dengarkan ketika tiba giliran pasangan kita bercerita. Buku ini memberikan tips curhat pada pasangan agar pembicaraan bermuara pada solusi bijak, bukan malah sebaliknya.

Ingat, masalah sekecil apa pun jangan pernah dibicarakan pada orang lain, terlebih mereka yang belum tentu paham dan sebenarnya tidak mau ambil pusing. Selalu usahakan jalan keluar bersama pasangan. Dan yang wajib dihindari adalah curhat pada lawan jenis, sebab ini bisa memicu perselingkuhan.

Anak kembar saja masih memiliki perbedaan dari segala sisi, apalagi laki-laki dan perempuan? Jadi, sejatinya perbedaan memang tidak bisa dihindari dalam sebuah hubungan. Tapi hal itu bisa teratasi jika kita mau menyadari, bahwa perbedaan ada untuk saling melengkapi.

Penting untuk mencintai apa adanya, agar tidak tercipta cinta semu akibat tampilan semu pula yang sangat mudah terkikis oleh keadaan. Makanya, di masa pedekate tampil apa adanya aja, nggak usah sok-sok manis. Hehehe ....

Bertemu dan mendapatkan dirimu adalah sesuatu yang terindah dalam hidupku

Kau telah menggoreskan ribuan kenangan indah
Kau telah menghadirkan ratusan hari yang berkesan
Kau telah memberikan puluhan minggu untukku menunggu

Mendapatkan kejutan terindah dalam hidupku
Hari di mana kau merengkuhku menjadi pendamping seumur hidupmu
(hal 113)

Apa pun itu, pasti punya titik jenuh, terlebih hubungan. Untunglah, buku ini memberikan cara-cara untuk mengatasi kejenuhan tersebut.

Kejenuhan bisa memicu konflik dari berbagai sisi, seperti yang tertulis dalam buku ini. Setiap konflik ambil sisi positifnya. Biasanya setelah berselisih, sikap saling memahami dan mau mendengarkan tumbuh dengan sendirinya. Tapi bukan berarti konflik itu dicari-cari, ya. Hehehe ....

Untuk membina hubungan yang selalu hangat, sering-seringlah bersedekah kepada pasangan. Bisa berupa hadiah-hadiah kecil kesukaan pasangan, atau hal yang paling sederhana adalah senyuman.

Buku ini tak melupakan pentingnya menjalin hubungan akrab dengan mertua. Sebab tak jarang perselisihan juga terjadi akibat tak adanya kecocokan dengan mereka. Tips-tips agar bisa bersahabat dengan mertua lengkap banget di sini.

Masih banyak hal penting lain yang dibahas tuntas dalam buku ini. Segera miliki, baca, pahami dan terapkan. Inshaa Allah, hubungan bersama pasangan jadi lebih baik.

_*_

Review:
Pertama buka buku ini langsung jatuh cinta sama layoutnya yang manis banget. Penggunaan beragam font untuk segmen tertentu bikin gak bosan.

Setiap awal bab disertai puisi/prosa yang maknanya sangat dalam. Macam baca surat cinta saja. Hehehe ....

Disertai pula beberapa kisah atau curhatan yang merupakan hasil survei penulis terhadap beberapa kenalan. Kisah/keluhan mereka bisa jadi cerminan agar kita tidak berbuat hal serupa. Kalau pun telanjur terjadi pula sama kita, buku ini punya solusinya--yang inshaa Allah efektif.

Setiap pokok pembahasan dipaparkan secara cepat dan penuh semangat. Setiap kalimat mengandung ilmu, sama sekali tidak ada goresan yang mubazir. Intinya, ini benar-benar buku panduan agar sukses menjalin hubungan dengan pasangan yang komplit. Semua sisi dibahas sampai ke akar-akar. Selesai membacanya tak meninggalkan pertanyaan di benak, melainkan anggukan pelan untuk apa-apa yang belum benar-benar kita pahami selama ini.

Buku ini cocok banget dijadikan kado pernikahan teman atau kerabat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar