Minggu, 13 Mei 2018

Review Film: Halo Makassar


Judul                         : Halo Makassar

Jenis Film                : Komedi

Durasi                       : 102 menit

Negara Asal             : Indonesia

Produser                  : Amril Nuryan, Andi Ashari Arraniri

Sutradara                : Ihdar Nur

Penulis Naskah      : Matamatahari, Ihdar Nur

Produksi                  : Finisia Production

Pemain                     : Rizaf Ahdiat, Anggu Batari, Bimbi Mellonk, Tri Indah Budiastuti, Khanza Najwa Thohira, Fitriani, Afrizal Sadiq

Rilis                           : 12 April 2018

***

‘Halo Makassar’ merupakan film nasional karya sineas Makassar, Sulawesi Selatan. Film bergenre komedi ini digarap oleh rumah produksi Finisia Production. Disutradarai oleh Ihdar Nur yang juga menulis skenarionya bersama dengan Matamatahari.

Film ‘Halo Makassar’ berlatar kota Makassar, ceritanya berfokus pada seorang kompuser musik yang demi mendapatkan hasil maksimal melakukan perjalanan ke Makassar.  Namun, di sana ia jatuh hati pada seorang wanita yang bertugas sebagai operator taksi. Dibumbui komedi dari Mellonk dan Bimbi, supir taksi yang selalu mengantar Diat keliling kota Makassar, film Halo Makassar menjadi lebih segar dan jenaka.

Sinopsis:

Film ‘Halo Makassar’ kisahnya bercerita tentang seorang pria bernama Diat, seorang komposer musik yang mendapatkan project dari kliennya di Kota Makassar. Demi mendapatkan hasil yang maksimal, Diat harus melakukan perjalanan ke Makassar untuk menyelesaikan project tersebut.

Diat yang sehari-harinya menggunakan taxi dalam menyelesaikan projectnya, ajtuh cinta pada suara Anggu, operator taksi yang selalu ia dengan ketika menumpangi taksi. Selama di Makassar, Diat diberi pilihan antara menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tujuan utamanya atau mengejar cinta dengan segala kemungkinan yang tak bisa ia prediksi,

Cinta pada pandangan pertama? Biasa, cinta pada suara pertama?

Sumber: https://posfilm.com/sinopsis-film-halo-makassar-2018-cinta-pada-suara-pertama/

***

Kesan setelah nonton:

Cukup menghibur, namun konfliknya kurang tajam dan terkesan monoton.

Karena saya asli Makassar, rasanya wajib nonton film ini. Secara kemasan cukup unik, ditambah lokalitas Makassar yang sangat kental. Namun secara konten menurut saya masih kurang. Terbukti, opening ternyata diambil dari tengah-tengah, hingga saat terjadi pengulangan, rasanya sangat hambar dan "nggak banget".

Seperti film komedi kebanyakan, film ini pun banyak menyelipkan adegan tambahan yang tidak terlalu memajukan cerita, murni untuk melucu.

Overall, saya cukup terkesan dengan premisnya, jatuh cinta pada suara pertama. Kalo ini patut diacungi jempol, karena suara Anggu saat jadi operator taxi memang sangat memorable. Musik yang akhirnya diselesaikan Diat pun keren banget.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar