Senin, 13 Agustus 2018

Review Film: Serendipity


Sinopsis:
Setelah ayahnya wafat, Rani harus berjuang untuk hidupnya sendiri dan ibunya. Rani terpaksa menjadi Lady Escort untuk sebuah klub malam.

Namun, tidak ada yang tahu persis kisah Rani sebenarnya. Termasuk Arkan, pacarnya. Kisah hidup Rani di sekolah dengan di luar sekolah sangat berbeda.
Nasib sial menghampiri Rani, Arkan mengetahui apa yang dikerjakan Rani setelah pulang sekolah. Kejadian ini kemudian menyebar cepat, dan membuat kehidupan Rani semakin perih. Jean, teman baiknya pun menjauhinya.

Di tengah kesendiriannya, Rani bertemu dengan anak baru bernama Gibran. Kehidupan Rani jadi semakin rumit setelah Gibran merasa begitu dekat dengan Rani. Sementara itu, Arkan seperti masih menyimpan rasa pada Rani. Seperti apa kelanjutan hidup Rani setelah itu?

Sumber:
Lihat info apa yang saya bagikan: Sinopsis Film Serendipity, Drama Remaja yang Segera Tayang di Bioskop @MIUI | https://id.bookmyshow.com/blog-hiburan/sinopsis-film-serendipity-drama-remaja-yang-segera-tayang-di-bioskop/

_*_

Kesan setelah nonton:
Menghanyutkan.

Saya berhasil diajak masuk ke kehidupan Rani. Saya turut merasakan sepelik apa kondisi yang dihadapinya.
Yang saya acungi jempol adalah akting para pemainnya. Sebab, konfliknya sebenarnya bukan hal baru, tapi mereka berhasil memerankannya sangat apik hingga lekat di benak saya.

Dibanding Arkan, saya lebih suka Gibran. Karena itu, saya rada kecewa sama ending-nya. Bukan nggak setuju, tapi mungkin bisa dibuat sedikit lebih adil untuk Gibran dan penonton yang simpatik padanya. Emang ending-nya gimana? Ah, nonton saja, ya. 😁

Yang agak janggal hanya di bagian konflik orangtua mereka, yang di awal tampak menggebu-gebu, namun diselesaikan dengan sangat enteng. Tidak ada pembantahan yang bisa menaik-turunkan suhu cerita. Satu lagi, menurut saya, karakter Gibran agak ngambang. Tiba-tiba pindah sekolah dan femes. Latar belakangnya apa? Terus, kita tidak pernah diperkenalkan dengan keluarganya. Emang nggak harus, sih, tapi dibanding Rani dan Arkan, Gibran berasa berdiri sendiri.


Overall, film ini lumayan keren. Pesannya, jangan sok menilai kehidupan orang lain. Sebab yang terjadi sesungguhnya belum tentu sesuai dengan apa yang terlihat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar