Minggu, 19 Juli 2015

Puisi: Ragu

Dingin merengkuh sepi yang mencekam
Aku terjaga di sudut malam.
Lamunanku merayap melewati celah jendela
Hingga melesat jauh…
Jiwaku mencari bintang tuk kutumpuhkan beban dihati,
Rasa penat, serta semua kegundahan yang ada.

Aku melihat tangga itu semakin rapuh,
Dan berderik tiap kali kujajaki.
Seolah berbisik “berhentilah sejenak dan berpikir!”
Sungguhkah ini jalanku?

Aku di sini demi orang-orang yang kucintai,
Tapi kenapa aku begitu sulit menemukan waktu untuk bersama mereka?
Inikah yang disebut perjuangan?

Aku merasa sendiri,
Dan terkadang kesendirian ini membuatku ragu,
Meragukan sesuatu yang telah TUHAN sediakan di penghujung tangga itu.


ANSAR
Siwa, Sabtu 11 januari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar